Senin, 28 November 2011

TULISAN 2

1.              Buat paper tentang salah satu FRANCHISING yang berhasil di Indonesia
·         Pilih dalam negeri atau luar negeri
·          Minimal 3 halaman
2.              Sebutkan keuntungan dari usaha FRANCHISING tersebut bagi pemiliknya
3.              Apa dampak positif dan negative dari franchising tersebut bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia



Kisah sukses kebab Turki baba Rafi. Satu lagi anak muda Surabaya menorehkan prestasi besar. Dia adalah Hendy Setiono, presiden direktur Kebab Turki Baba Rafi. Prestasinya tidak hanya diakui di dalam negeri, tapi juga di mancanegara. Mengapa?
Wajah dan penampilannya masih layaknya anak muda. Siang itu, dia berkemeja batik cokelat dipadu celana hitam. Cukup sederhana. Tak tecermin tampang seorang bos dari perusahaan beromzet lebih dari Rp 1 miliar per bulan.
Itulah penampilan sehari-hari Hendy Setiono, Presdir Kebab Turki Baba Rafi Surabaya. Oleh majalah Tempo edisi akhir 2006, dia dinobatkan sebagai salah seorang di antara sepuluh tokoh pilihan yang dinilai mengubah Indonesia. Tentu, sebuah pengakuan yang membanggakan bagi Hendy. Apalagi, bisnis yang dia geluti tergolong bisnis yang tak akrab di telinga. Usianya pun masih 23 tahun! Wow, masih sangat muda untuk seorang bos yang memiliki 100 outlet di 16 kota di Indonesia.
Dengan ramah, pria kelahiran Surabaya, 30 Maret 1983, tersebut mempersilakan Jawa Pos masuk ke kantornya di Ruko Manyar Garden Regency, kawasan Nginden Semolo. “Biasanya saya masuk kantor agak siang. Tapi, karena hari ini ada janji dengan Anda, saya agak meruput datang ke kantor,” ujar Hendy mengawali perbincangan.
Ketika itu, jarum jam sudah menunjuk pukul 11.00. Bagi Hendy, pukul 11.00 masih terbilang pagi karena biasanya dirinya baru masuk kantor lebih dari pukul 12.00.
Dia lalu menceritakan awal mula bisnis kebab yang digelutinya tersebut. Kebab adalah makanan khas Timur Tengah (Timteng) yang dibuat dari daging sapi panggang, diracik dengan sayuran segar, dan dibumbui mayonaise, lalu digulung dengan tortila. Sebenarnya, kebab banyak beredar di Qatar dan negara Timteng lainnya.
Namun, kata Hendy, kebab paling enak adalah dari Istambul, Turki. Karena itu, dia menggunakan “trade mark” Turki untuk menarik calon pelanggan.
Hendy mengisahkan, pada Mei 2003, dirinya mengunjungi ayahnya yang bertugas di perusahaan minyak di Qatar. Selama di negeri yang baru sukses melaksanakan Asian Games itu, dia banyak menemui kedai kebab yang dijubeli warga setempat. Lantaran penasaran, Hendy yang mengaku hobi makan itu lantas mencoba makanan yang lezat bila dimakan dalam kondisi masih panas tersebut. “Ternyata, rasanya sangat enak. Saya tak menduga rasanya seperti itu,” ungkap sulung dua bersaudara pasangan Ir H Bambang Sudiono dan Endah Setijowati tersebut.
Tak hanya perutnya kenyang, saat itu di benak Hendy langsung terbersit pikiran untuk membuka usaha kebab di Indonesia. Alasannya, selain belum banyak usaha semacam itu, di Indonesia terdapat warga keturunan Timteng yang menyebar di berbagai kota.
“Orang Indonesia juga banyak yang naik haji atau umrah. Biasanya, mereka pernah merasakan kebab di Makkah atau Madinah. Nah, mereka bisa bernostalgia makan kebab cukup di outlet saya,” jelasnya.
“Makanya, selama di Qatar, saya juga memanfaatkan waktu untuk berburu resep kebab. Saya mencarinya di kedai kebab yang paling ramai pengunjungnya,” jelas Hendy yang beristri Nilamsari, 23, dan kini sudah dikaruniai dua anak, Rafi Darmawan, 3, dan Reva Audrey Zahifa, 2, tersebut.
Begitu tiba kembali di Surabaya, dia langsung menyusun strategi bisnis. Yang pertama dilakukan adalah mencari partner. Dia tidak ingin usahanya asal-asalan. Dia kemudian bertemu Hasan Baraja, kawan bisnisnya yang kebetulan juga senang kuliner. Awalnya, mereka sengaja melakukan trial and error untuk menjajaki peluang bisnis serta pangsa pasarnya.
“Ternyata, resep kebab dari Qatar yang rasa kapulaga dan cengkehnya cukup kuat tidak begitu disukai konsumen. Ukurannya pun terlalu besar. Makanya, kami memodifikasi rasa dan ukuran yang pas supaya lebih familier dengan orang Indonesia,” katanya.
September 2003, gerobak jualan kebab pertamanya mulai beroperasi. Tepatnya di salah satu pojok Jalan Nginden Semolo, berdekatan dengan area kampus dan tempat tinggalnya.
Mengapa gerobak? Hendy mempunyai alasan. “Membuat gerobak lebih murah daripada membuat kedai permanen. Tidak perlu banyak modal. Gerobak pun fleksibel, bisa dipindah-pindah,” ujarnya.
Soal nama kedainya Baba Rafi, dia mengaku terinspirasi nama anak pertamanya, Rafi Darmawan. “Diberi nama Kebab Pak Hendy kok tidak komersial,” katanya lalu tergelak.
Saat itulah terlintas di benaknya nama si sulung, Rafi. “Kalau dipikir-pikir, pakai nama Baba Rafi, lucu juga rasanya. Baba kan berarti bapak, jadi Baba Rafi berarti bapaknya Rafi.”
Mengawali sebuah bisnis memang tidak mudah. Apalagi untuk meraih sukses seperti sekarang. Suka duka pun dirasakan calon bapak tiga anak itu. “Misalnya, uang berjualan dibawa lari karyawan. Banyak karyawan yang keluar masuk. Baru beberapa minggu bekerja sudah minta keluar,” ungkapnya.
Bahkan, pernah suatu hari, karena tak mempunyai karyawan, Hendy dan istri berjualan. Hari itu kebetulan hujan. Tak banyak orang membeli kebab. Makanya, pemasukan pun sedikit. “Uang hasil berjualan hari itu digunakan membeli makan di warung seafood saja tak cukup. Wah, itu pengalaman pahit yang selalu kami kenang,” ujarnya.
Tak ingin setengah-setengah dalam menjalankan bisnis, lulusan SMA Negeri 5 Surabaya tersebut akhirnya memutuskan berhenti dari bangku kuliah pada tahun kedua. “Saya OD alias out duluan. Tapi, saya tidak menyesal meninggalkan bangku kuliah untuk membangun usaha,” tegas Hendy yang pernah mengenyam pendidikan di Fakultas Teknik Informatika ITS tersebut.
Keputusan dia untuk meninggalkan bangku kuliah guna menekuni bisnis kebab tersebut sempat ditentang orang tuanya. Mereka ingin Hendy menjadi orang kantoran seperti ayahnya. Karena itu, ketika dia meminta bantuan modal, orang tuanya menganggap bisnis yang akan dilakoni tersebut adalah proyek iseng. “Mereka pikir saya tidak serius pada bisnis itu. Dalam hati, saya ingin membuktikan kepada bapak dan ibu bahwa kelak saya pasti berhasil,” jelasnya.
Yang luar biasa, kesuksesan bisnis Hendy tak perlu waktu lama. Hanya dalam 3-4 tahun, dia berhasil mengembangkan sayap di mana-mana. Bahkan, hingga pengujung 2006, pengusaha muda tersebut mencatat telah memiliki 100 outlet Kebab Turki Baba Rafi yang tersebar di 16 kota di Indonesia. Tidak hanya di Jawa, tapi juga di Bali, Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan.
Ke depan, Hendy berencana mengembangkan usahanya itu ke luar negeri. Dua negara yang diincar adalah Malaysia dan Thailand. “TV BBC London dan majalah Business Week International pernah meliput usaha saya tersebut. Setelah itu, ada orang yang menawari saya membuka outlet di Trinidad & Tobago serta Kamboja,” jelasnya.
Sukses bisnis kebab waralaba Hendy itu juga menghasilkan berbagai award, baik dari dalam maupun luar negeri. Di antaranya, ISMBEA (Indonesian Small Medium Business Entrepreneur Award) 2006 yang diberikan menteri koperasi dan UKM. Hendy juga ditahbiskan sebagai ASIA’s Best Entrepreneur Under 25 oleh majalah Business Week International 2006. Untuk meraih award tersebut, dia bersaing dengan 20 kandidat pengusaha lain dari berbagai negara di Asia.
Pria kalem itu juga mendapatkan penghargaan Citra Pengusaha Berprestasi Indonesia Abad Ke-21 yang dianugerahkan Profesi Indonesia. Kemudian, penghargaan Enterprise 50 dari majalah SWA untuk 50 perusahaan yang berkembang dalam setahun terakhir. Serta, di pengujung 2006, majalah Tempo menobatkan Hendy menjadi salah seorang di antara sepuluh tokoh pilihan yang mengubah Indonesia.
Apa yang akan dilakukan Hendy selain mengembangkan usahanya ke mancanegara? Tampaknya, dia ingin seperti raja komputer, Bill Gates. “Saya belajar dari para pengusaha sukses. Salah satunya, Bill Gates. Dia bisa mendirikan kerajaan Microsoft, meski tidak tamat sekolah. Jadi, intinya, untuk menjadi orang sukses, tidak harus memiliki gelar akademis dan indeks prestasi (IP) tinggi,” tegasnya lalu tertawa.

Keunggulan dan Kelemahan Sistem Franchise
Keuntungan :
1.        Pihak franchisor memiliki akses pada permodalan dan berbagi biaya dengan franchisee dengan resiko yang relatif lebih rendah.
2.        Pihak franchisee mendapat kesempatan untuk memasuki sebuah bisnis dengan cara cepat dan biaya lebih rendah dengan produk atau jasa yang telah teruji dan terbukti kredibilitas mereknya.
3.         Lebih dari itu, franchisee secara berkala menerima bantuan manajerial dalam hal pemilihan lokasi bisnis, desain fasilitas, prosedur operasi, pembelian, dan pemasaran.

Kerugian :

1.        Sistem franchise tidak memberikan kebebasan penuh kepada franchisee karena franchisee terikat perjanjian dan harus mengikuti sistem dan metode yang telah dibuat oleh franchisor.
2.         Sistem franchise bukan jaminan akan keberhasilan, menggunakan merek terkenal belum tentu akan sukses bila tidak diimbangi dengan kecermatan dan kehati-hatian franchisee dalam memilih usaha dan mempunyai komitmen dan harus bekerja keras serta tekun.
3.        Franchisee harus bisa bekerja sama dan berkomunikasi dengan baik dalam hubungannya dengan franchisor.
4.         Tidak semua janji franchisor diterima oleh franchisee.
5.        Masih adanya ketidakamanan dalam suatu franchise, karena franchisor dapat memutuskan atau tidak memperbaharui perjanjian.
DAMPAK POSITIF DARI FRANCHISING BAGI PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA

Dampak positifnya yaitu dengan adanya sistem franchising ini makin luasnya peluang lapangan kerja, dan dengan begitu setidaknya dapat mengurangi tingkat pengangguran yang ada di indonesia. serta membuka peluang bisnis bagi para masyarakat yang ingin membuka bisnis dengan modal relatif rendah.

DAMPAK NEGATIF DARI FRANCHISING BAGI PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA

Banyak para pedagang kecil yang "gulung tikar" karena usahanya tidak laku akibat dari kalah bersaing dengan perusahaan waralaba tersebut.

Sumber  :

Jumat, 18 November 2011

TULISAN 1


Cara membangun perusahaan ada 3 yaitu :
1.        membeli perusahaan yang telah di bangun
2.      memulai perusahaan yang baru
3.       membeli hak lisensi

MEMBELI PERUSAHAAN YANG TELAH DIBANGUN

Membeli perusahaan yang sudah ada dapat sangat beresiko jika dilakukan secara ceroboh. Untuk menghindari kesalahan yang sangat fatal, wirausahawan harus mengikuti langkah-langkah yang logis dan metodologis.
1.       Analisis keahlian, kemampuan, dan minat Tahap-tahap pertama dalam membeli perusahaan adalah menjalankan pemeriksaan terhadap diri sendiri untuk menentukan bisnis yang ideal untuk Anda.
2.      Siapkan daftar calon potensial Sumber-sumber untuk mengetahui adanya pasar tersembunyi sebagai berikut :
·          Perantara penjualan perusahaan.
·          Bankir.
·          Akuntan.
·          Bankir investasi.
·          Kontak bisnis-pemasok, penyalur, pelanggan, asuransi.
·          Jaringan-kontak sosial dan bisnis dengan saudara atau famili.
·          Menghubungi bisnis yang Anda ingin beli (meskipun mereka tidak diiklankan untuk di jual).
·          Asosiasi dagang.
·          Surat kabar dan jurnal dagang yang memuat daftar perusahaan yang akan dijual.

Keuntungan membeli perusahaan yang sudah ada
·         Perusahaan yang sudah sukses dapat terus sukses
·         Perusahaan yang sudah ada mungkin ada pada lokasiterbaik
·         Karyawan dan pemasok sudah ada
·         Peralatan sudah terpasang dan kapasitas produktif telah diketahui
·         Persediaan sudah tersedia dan fasilitas pembelian kredit sudah ada
·         Pemilik baru dapat langsung menjalankan perusahaannya
·         Pemilik baru dapat memanfaatkan pengalaman pemilik sebelumnya
·         Pembiayaan yang lebih mudah
·         Harga Murah

Kerugian membeli perusahaan yang sudah ada
·         Perusahaan ‘pecundang’
·         Pemilik lama mungkin telah menciptakan citra buruk
·        Karyawan yang diwariskan oleh perusahaan mungkin tidak sesuai
·         Lokasi perusahaan mungkin tidak sesuai lagi
·        Peralatan dan fasilitas mungkin sudah usang dan tidak efisien
·        Perubahan dan inovasi sulit diterapkan
·        Persedian mungkin sudah ketinggalan atau kadaluarsa
·        Piutang usaha nilainya mungkin lebih rendah daripada yang tertulis
·         Harga perusahaan mungkin terlalu mahal
Contoh : Wom finance, PT.adira dinamika, PT. Lamda indo perkasa

MEMULAI PERUSAHAAN BARU

|Memulai perusahaan baru yaitu membentuk dan mendirikan usaha baru dengan menggunakan modal, ide, organisasi dan manajemen yang di rancang sendiri. Cara ini juga mempunyai kelebihan yaitu gagasan murni bebas beroperasi fleksibel dan mudah penggunaan . kekurangan yang di timbulkan juga ada di antaranya pengakuan nama barang, fasilitas inefisiensi, persaingan kurang di ketahui.
Contoh : IBM, PT. Toyota, PT. Yamaha

MEMBELI HAK LISENSI (FRANCHISING/WARALABA)

Franchising / Waralaba (Pembelian hak Lisensi)

Pada masa sekarang perkembangan bisnis Franchise (Waralaba) sangat cepat dan Pesat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya merek dagang perusahaan yang menjamur di Indonesia. Baik perusahan besar maupun kecil, lokal maupun asing berlomba-lomba mem-franchise-kan produk mereka. Di Indonesia sendiri franchise sudah ada sejak era 70an ketika masuknya Shakey Pisa, KFC, Swensen dan Burger King. Bisnis Franchise (Waralaba) adalah salah satu strategi dalam mengembangkan sebuah usaha dengan cakupan pasar yang luas.

Definisi

Franchisng pada dasarnya adalah pembelian hak lisensi. Keuntungan bisnis ini karena adanya kerjasama atau hubungan bisnis yang berkesinambungan antara si pembeli hak lisensi (franchisee) dengan pihak yang lisensinya dibeli (franchisor). Franchising merupakan suatu persatuan lisensi menurut hukum antara suatu (manufaktur) atau perusahaan yang menyelenggarakan, dengan penyalur (dealer) untuk melaksanakan kegiatan. Dengan franchising perusahaan menjadi bagian dari suatu rangkaian yang besar, lengkap dengan nama, produk merek dagang, dan prosedur penyelenggaraan standar.
Franchising atau Waralaba (dari bahasa Prancis untuk kejujuran atau kebebasan) adalah hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan..Sedangkan menurut versi pemerintah Indonesia, yang dimaksud dengan waralaba adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa.
Sedangkan menurut Asosiasi Franchise Indonesia, yang dimaksud dengan Franchising ialah: Suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir, dimana pemilik merek (franchisor) memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu.

Sejarah Franchising

Franchising / waralaba diperkenalkan pertama kali pada tahun 1850-an oleh Isaac Singer, pembuat mesin jahit Singer, ketika ingin meningkatkan distribusi penjualan mesin jahitnya. Walaupun usahanya tersebut gagal, namun dialah yang pertama kali memperkenalkan format bisnis waralaba ini di AS. Kemudian, caranya ini diikuti oleh pewaralaba lain yang lebih sukses, John S Pemberton, pendiri Coca Cola. Namun, menurut sumber lain, yang mengikuti Singer kemudian bukanlah Coca Cola, melainkan sebuah industri otomotif AS, General Motors Industry ditahun 1898.
Waralaba saat ini lebih didominasi oleh waralaba rumah makan siap saji. Kecenderungan ini dimulai pada tahun 1919 ketika A&W Root Beer membuka restauran cepat sajinya. Pada tahun 1935, Howard Deering Johnson bekerjasama dengan Reginald Sprague untuk memonopoli usaha restauran modern. Gagasan mereka adalah membiarkan rekanan mereka untuk mandiri menggunakan nama yang sama, makanan, persediaan, logo dan bahkan membangun desain sebagai pertukaran dengan suatu pembayaran. Dalam perkembangannya, sistem bisnis ini mengalami berbagai penyempurnaan terutama di tahun l950-an yang kemudian dikenal menjadi waralaba sebagai format bisnis (business format) atau sering pula disebut sebagai waralaba generasi kedua. Perkembangan sistem waralaba yang demikian pesat terutama di negara asalnya, AS, menyebabkan waralaba digemari sebagai suatu sistem bisnis diberbagai bidang usaha, mencapai 35 persen dari keseluruhan usaha ritel yang ada di AS. Sedangkan di Inggris, berkembangnya waralaba dirintis oleh J. Lyons melalui usahanya Wimpy and Golden Egg, pada tahun 60-an. Bisnis waralaba tidak mengenal diskriminasi. Pemilik waralaba (franchisor) dalam menyeleksi calon mitra usahanya berpedoman pada keuntungan bersama, tidak berdasarkan SARA.

Jenis Franchising / waralaba

Waralaba dapat dibagi menjadi dua:
·         Waralaba luar negeri, cenderung lebih disukai karena sistemnya lebih jelas, merek sudah diterima diberbagai dunia, dan dirasakan lebih bergengsi.
·         Waralaba dalam negeri, juga menjadi salah satu pilihan investasi untuk orang-orang yang ingin cepat menjadi pengusaha tetapi tidak memiliki pengetahuan cukup piranti awal dan kelanjutan usaha ini yang disediakan oleh pemilik waralaba

Dari berbagai sumber yang diperoleh ada beberapa tipe bisnis franchise (waralaba), yaitu:
1.      Trade nama franchising.
Franchise memperoleh hak untuk memproduksi. Seperti : PT. Great River memiliki hak untuk memproduksi pakaian dalam merek Triumph dengan lisensi dari Jerman.
2.       Product distribution franchising
Franchise memperoleh hak untuk distribusi di wilayah tertentu, misalnya : soft drink, cosmetics.
3.      Pure franchising/business format
Franchise memperoleh hak seluruhnya, mulai dari trademark, penjualan, peralatan, metode operasi, strategi pemasaran, bantuan manajemen dan teknik, pengendalian kualitas, dll. Umpamanya restaurant, fast food, pendidikan, dan konsultan.

Keuntungan dan Kerugian Franchising
1.       Keuntungan bisnis franchising antara lain:
·         Bantuan keuangan dari franchisor.
·         Brand name dan reputasi.
·         Bisnis sudah terbangun
·          Standarisasi mutu.
·          Biaya produksi rendah.
·          Kesiapan menajemen.
·          Bantuan manajemen dan teknik.
·          Profit lebih tinggi.
·          Perlindungan wilayah.
·          Memperoleh manfaat market research dan product development.
·         Risiko gagal kecil.
2.      Kerugian Franchising
·           Program latihan franchisor terkadang jauh dari harapan.
·            Franchisor hanya sedikit memberikan kebebasan.

Bantuan yang diberikan Franchisor antara lain berupa :
1.      Pelatihan manajemen dan staf serta rekruitmen karyawan.
Pelatihan diberikan agar manajemen dan bawahannya yang mengoperasikan franchise dapat memberikan servis, produk, serta kualitas yang sesuai dengan franchisornya.
2.      Pemilihan dan pengkajian
Dalam kaitannya dengan tingkat kependudukan, angka pendapatan perkapita, latar belakang etnik, arus lalu lintas, jarak dengan saingan, tempat parkir, dll.
3.      Rancangan fasilitas dan rencana bangunan.
Agar tempat franchise mirip dengan aslinya dalam hal denah dan dekorasi tempat.
4.      Spesifikasi peralatan dan produk.
Sehubungan dengan upaya agar mutu tetap sama, disamping untuk pengendalian jumlah penjualan, franchise diwajibkan untuk membeli berbagai produk yang dibuat berdasarkan “resep rahasia”.
5.      Dukungan promosi dan iklan.
Dalam hal ini, frenchisor wajib mengkoordinasi dan bertanggung jawab terhadap periklanan dan promosi yang dilakukan franchisenya. Pada umumnya biaya iklan ditanggung bersama oleh semua outlet yang ada pada suatu negara/wilayah, yang berkisar 1% sampai 6% penjualan.
6.      Bantuan pada pembukaan franchise.
Untuk keperluan ini, Franchisor akan memberikan saran-saran dalam soal staf, dan bahan fasilitas yang diperlukan.
7.      Bantuan dalam pendanaan.
Secara umum, franchisor memiliki hubungan baik dengan bank. Keadaan ini akan memudahkan dalam pendanaan franchise dengan syarat pinjaman yang lebih ringan.
8.                    Pengawasan yang berlanjut.
Pencatatan dan akuntansi, konsultasi, pemeriksaan dan standar, promosi, pengendalian kualitas, nasihat hukum, riset maupun sumber material.

Berikut ini beberapa contoh Franchise di Indonesia .
v Franchise Lokal
Fast food : Ayam goreng Ny Tanzil, California Fried Chicken, Beef Bowl, Isabento, Mister Bugger.
Restauran /café/bar: Ayam goreng Mbok Berek, Ayam goreng Ny. Suharti, Es teler 77, Delly Joy, King Friend Chicken & Steak, Laura Arfura, Mie Tek Tek.
Pizza/es krim/donut/cakes: Holland Bakery, Croisant de France, Nilla Chandra cakes.
Pendidikan : Primagama
Franchising Asing.
Fast Food: KFC, Texas Fried Chicken, Mc. Donald, A & W, Wendyis, H
Restauran/café/bar: Red Lobster, Panderosa, Sizzler, Hong Bin Lao, Black Angus, Fashion Café, Hard Rock
Pizza/es krim/Youghurt/donut: Pizza Hut, Round table pizza, Jolli Bee, Baskin, Robins, Dunkin Donuts, Swensens, Yogen Fruzz
Soft drink : Green spot, Coca Cola, Pepsi Cola,Gatorade

Jenis Usaha Potensial Franchis / Waralaba

1. Produk dan Jasa Otomotif.
2. Bantuan dan Jasa Bisnis
3. Produk dan Jasa Konstruksi.
4. Jasa Pendidikan
5. Rekreasi dan Hiburan.
6. Fast food dan Take Away (Makanan siap saji).
7. Food Stalls (Stan Makanan).
8. Perawatan Kesehatan.
9. Jasa membersihkan
10. Retailing (Eceran).

Minggu, 16 Oktober 2011

TUGAS 3

1.apa yang di maksud dengan perusahaan?
=> adalah tempat terjadinya kegiatan produksi dan berkumpulnya semua faktor produksi
 (wikipedia)

2.  a. apa yang di maksud dengan tempat perusahaan dan letak perusahaan.
=>letak perusahaan merupakan dimana perusahaan itu sendiri berada,sedangkan tempat perusahaan adalah dimana setiap karyawan datang setiap hari untuk berkerja melakukan kegiatan.
     b. apa perbedaan dari kedua kata tersebut
=> letak : dimana perusaahn itu berada
=> tempat: dimana karyawan datang setiap hari
      c. sebutkan contoh nama perusahaan tersebut ( minimal 5)
  • telkom
  • BCA 
  • BRI
  • mandiri
  • PT BUMI RECOURCES

Rabu, 28 September 2011

Tugas 2

Add caption
  


Mengapa kamu meilih jurusan Akuntansi ?

menurut saya di dalam  akuntansi terdapat banyak peluang untuk bekerja, dan prospek kehidupan di masa depan nanti akan jauh lebih baik dan banyak perusahaan perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja accounting .oleh sebab itu saya emilih urusan akuntansi.

Mengapa Kita Perlu Belajar Bisnis ?

Karena dengan belajar bisnis membuat kita mandri dalam berusaha , dan kita bisa membuat usaha sendiri, yang membuat kehidupan kita di masa depan akan lebih baik dalam menuju kesuksesan, apabila kita sukses kita bisa membangun lapangan kerja sendiri untuk para calon pekerja yang membutuhkan pekerjaan .